STAIN
GAJAH PUTIH GELAR FGD BERSAMA KPPN TAKENGON
Ketua STAIN
Gajah Putih tengah memberikan cenderamata kepada Kepala KPPN Takengon
pada acara
FGD Penyelesaian Laporan Anggaran Tahun 2017 di Aula Biro
Rabu 6
Desember 2017. (Foto: Abdan)
TAKENGON (STAINGPA)- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon menggelar forum diskusi kelompok (forum group discussion, FGD) bersama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Takengon pada Rabu (6/12/2017) di Aula Biro STAIN.
Forum tersebut
membincangkan seputar pengelolaan anggaran pada instansi negara. Ketua STAIN
Gajah Putih Takengon, Dr. Zulkarnain, M.Ag menyampaikan bahwa dengan adanya
kegiatan ini diharapkan proses perealisasian dan pelaporan anggaran untuk
satker STAIN Gajah Putih dapat berjalan lancar.
Ketua menjelaskan
bahwa selama ini lembaga yang dipimpinnya mendapatkan pendampingan secara baik
dari KPPN dalam menyelenggarakan anggaran negera sebagai satuan kerja (satker)
di bawah Kementerian Agama.
"Realisasi
anggaran STAIN Gajah Putih Takengon tahun ini cukup tinggi, dana bansos sudah
terealisasi hampir seratus persen, SBSN (sudah terealisasi) 65 persen",
katanya di tengah menyampaikan sambutan (6/12).
Namun, menurutnya
proses pendampingan tersebut ke depan perlu ditingkatkan karena aturan-aturan
terkait keuangan terus terbit dan mengalami perubahan.
"Yang kedua, anggaran STAIN Gajah Putih
Takengon ke depan tentu semakin bertambah seiring bertambahnya ASN (pegawai)
dan program studi dalam rangka transformasi lembaga menjadi IAIN", tambah
Ketua STAIN.
Pada kesempatan itu
Ketua juga mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi lembaganya dalam proses
pengelolaan anggaran pada satker yang dipimpinnya, antara lain terbatasnya
sumber daya manusia (SDM) yang mengerti tentang penyelenggaraan anggaran dengan
baik.
"Kami siap
memberikan surat lolos butuh kalau ada dari KPPN yang mau pindah ke satker
STAIN", kelakarnya di depan peserta yang hadir.
Di akhir sambutan,
Ketua STAIN menyampaikan apresiasi kepada KPPN yang telah melakukan pembinaan
dan pendampingan, dan harapannya semoga semakin meningkat sesuai aturan yang
berlaku.
Menanggapi hal itu,
Rusli Kepala KPPN Takengon menyampaikan agar setiap kegiatan di setiap satker
direncanakan dengan baik, sehingga proses realisasinya dapat dilakukan dengan
mudah. “Kami proses sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku”, tuturnya
(6/12).
Didampingi empat
stafnya, Rusli juga mengungkapkan kalau forum itu sekaligus menjadi ajang
sosialisasi bagi lembaga keuangan negara yang dipimpinnya sejak Agustus lalu.
Pasalnya, dia kecewa kepada sebagian masyarakat yang kerap salah mempersepsikan
KPPN sebagai “badan pertanahan”, meskipun memang kantornya bersebelahan dengan
Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Kami berkeinginan
memperkenalkan tidak hanya KPPN melainkan kementerian keuangan kepada seluruh
mahasiswa”, tegasnya.
Peserta yang terdiri
dari jajaran pimpinan STAIN dan perwakilan mahasiswa itu pun tampak antusias
menjawab pertanyaan berhadiah seputar lembaga dan keuangan negara sebagai
bagian dari sosialisasi yang dilakukannya. (Humas)